Selasa, 27 September 2011

Jasad

 Band ini berasal dari kota kembang alias Bandung. Tapi namanya dikenal diseluruh otak para Metalhead sejati se tanah air. sungguh mengagumkan. Musik yang kerap saya dengarkan adalah yang berjudul Kujang Rompang. Liriknya memakai bahasa sunda (mungkin untuk mempertahankan dan menunjukkan budaya mereka...)Langsung saja memperkenalkan formasi mereka :

Man - Vocals
Yuli - Bass
Papap - Drums
Ferly - Guitars






Minggu, 25 September 2011


Cannibal Corpse and the Evisceration Plague -- that just screams "METAL!!!"
Or, rather, gutturally grunts "METAL!!!"
Either way, the tour comes through Lawrence and hits the Granada on May 2. Also on the bill are Norweigian black metal act 1349, Ohio's Skeletonwitch, and South Carolina's Lecherous Nocturne. People are already hyped about this on Blabbermouth, so expect tickets to disappear.




Jumping Jesus on a pogo stick! It appears that Cannibal Corpse are working on new songs for their next album, according to the band’s bassist, Alex Webster, who spoke to some site called RockSins.com which I’d never heard of before.
In the interview, Alex said that Cannibal “have no plans to tour in 2011. We are currently home in the Tampa Bay Area writing our next album; we’ll record it in September, so that will leave us with an early 2012 release.” After that, Webster says the band will most likely tour.
I know a lot of people think Cannibal Corpse have softened with age, and I hear people say things like, “Cannibal has released the same record for ten years now.” I disagree. I think without Cannibal, so many of these shitty bands currently dominating “the scene” would never have existed and when it comes to gore-infested death metal, Corpse has essentially written the fucking book.

But Webster admits that Cannibal Corpse are maturing with age, and even commented that the less graphic nature of recent album covers has happened naturally, and “helps to ensure [the albums] will be available in record stores.” After all, Cannibal has to make a living, and while they are motivated by that, too, it’s “our love of death metal” that “is still the strongest driving force,” he says. “We really feel that we have yet to make our best album, and we won’t be satisfied until we have made something that we can consider our masterwork. We may never get there, but we’ll keep trying.”





Jumat, 16 September 2011

Cimahi Bergetar 5


CUKUP sudah kita berlibur. Sebulan mengistirahatkan tubuh kita dari terjangan sikut kawan rasanya tidak baik. Sebulan mengistirahatkan otot leher kita dari ritus head bang rasanya juga tidak terlalu bagus. Maka, mari kita sambut Cimahi Bergetar 5 sebagai sesi warm up untuk menghadapi musim panen yang akan berlangsung tanpa jeda sampai akhir tahun ini.
Yeahhh… setelah sebulan lebih rehat, Bandung akan kembali hingar bingar dengan gigs metal. Kebetulan gigs pertama yang tersaji di depan mata setelah lebaran adalah Cimahi Bergetar 5.
Cimahi Bergetar jelas sudah sangat layak kita masukan sebagai gigs wajib tonton. Sejak edisi ketiga, Cimahi Bergetar telah memberi amaran buat kita semua bahwa gigs ini bakal jadi ajang yang mematikan. Dan sekarang ketika Cimahi jadi kiblat pertunjukan gigs musik ultragaduh, Cimahi Bergetar 5 seolah menjadi sebuah inisiasi bahwa inilah gigs bengis yang diselenggarakan di Cimahi dan digagas oleh benar-benar urang Cimahi. Tak berlebihan bila tahun ini Cimahi Bergetar diembel-embeli jargon: REBORN!
Masih ada Jasad dan Tcukimay, dua band yang seakan sudah jadi kuncen Cimahi Bergetar dalam tiga penyelenggaraan terakhir. Namun Siksa Kubur sudah pasti akan menyedot perhatian, sebab band ini sudah lama tidak kita saksikan aksinya di panggung terbuka kota ini.
Di luar mereka, sederet band jaminan kualitas terpampang di head liner. So, mari kita berhalal bihalal Minggu (11/9) ini di Yon Armed 4 Cimahi.
HEAD LINER
Jasad
Siksa Kubur
Disinfected
Turtles Jr
Godless Symptoms
Undergod
Tcukimay
Outright
Zankronx
Necro Grind
Mhadesu
Sickman From Egypt
Gaza
Bedah Otak
Dead City
X-Tab
TIKET
Presale Rp 17.000
On The Spot Rp 25.000
INFORMASI
Fahmi 022 95044562
Umen 085624145819
Ajum 022 92401074
Bule 085722758666

Selasa, 06 September 2011

Bandung Berisik : Semakin Larut, Pantang Surut, Justru Makin Ribut




Musicbandung.com – Pagi menjelang, jarak antara Bandung-Cimahi bukan halangan. Jarak seolah tidak menjadi pemisah berarti bagi saya untuk menghadiri festival yang diklaim sebagai festival musik cadas terbesar se-Asia Tenggara. Menghadirkan 23 band beraliran punk, metal, dan hardcore dengan durasi acara lebih dari 12 jam tampaknya menjadi alasan mengapa gelar ini patut disematkan pada festival yang dikenal dengan nama “Bandung Berisik”. Setelah vakum selama delapan tahun, festival musik cadas tertua di Indonesia ini melakukan comeback-nya dengan sempurna.
Sejak pagi metalheads sudah terlihat sedikit demi sedikit mendatangangi Lapangan Brigif 15, Kota Cimahi, tempat diselenggarakannya Bandung Berisik kali ini. Nuansa mencekam  saya rasakan seketika.Metalheads yang memang dicirikan dengan baju hitam, celana loreng selutut penuh emblem, dan tindikan di telinga atau tato di lengan terlihat hampir di seluruh venue. Kontan saja, lapangan yang semula berwarna hijau karena keasrian rumputnya berubah menjadi hitam karena orang-orang yang ada di atasnya.
Yak setelah hampir delapan tahun vakum, pada 11 Juni 2011, Acara sacral bagi punggawa-punggawa underground, Bandung Berisik 2011, Kembali bangkit dari tidur panjangnya. Setelah “mati suri” selama delapan tahun, Bandung Berisik kembali hadir untuk mempertemukan kelurga besar underground di Bandung, baik itu Band-band yang akan tampil maupun Komunitas-Komunitas yang turut berperan dalam perkembangan musik underground di Bandung, komunitas itu diantaran adalah Homeless cru, dan UjungBerung rabell yang sangat mendukung tergelarnya Bandung Berisik 2011.
Bertempat dilapangan Brigief, Cimahi, Bandung Berisik 2011 berhasil menyedot sekitar 20.000 masyarakat pencinta musik underground. Tidak hanya masyarakat Bandung saja yang tersedot dalam pusaran magnet aura Bandung Berisik, pecinta musik Underground dari luar Bandung pun turut hadir kedalam euforia Bandung Berisik 2011. Jakarta, Bogor, dan Cirebon adalah sebagian kota yang turut meramaikan Festival Metal terbesar se-Asia tenggara tersebut.
Dengan 23 line up artis seperti , Jeruji, BESIDE, ROSEMARY, KOMUNAL,Disinfected, forgotten, Seringai, Jasad, burgerkill. Mereka siap membuat lapangan Brigief bergetar, bandung berisik siap menyajikan sajian yang akan menjadi sejarah dan terkenanng di dalam benak pencinta musik Underground Indonesia.
Gelaran yang dimulai sejak pukul 09.00 ini sudah dipadati oleh para headbangers dari berbagai sudut kota di indonesia. tidak hanya panggung utama yang sangat besar, tetapi juga terlihat bergai macam standa yang menjual marchendise resmi bandung berisik V 2011.
Untuk memasuki area panggung penonton harus melawati tiga pintu masuk yang masing-masing pintu mempunyai tugasnya masing-masing, dari mulai pengecekan tiket, body cheking, sampai pengecekan barang barang apa saja yang penonton bawa. Sedikir rumit memang bila melihatnya, namun hal ini sangat pantas dilakukan untuk acara berkelas internasional ini. Yang tentunya untuk mengantisipasi hal-hal yang tentunya tidak diinginkan.
Namun sangat disayangkan, kami yang datang sedikit sore, tertinggal beberapa band yang tampil pada pembukanaan gelaran metal terbesar se-asia tenggara itu mereka yang jadi pembuka adalah Last redemption, yang dilanjutkan oleh tcukimay, lalu Down For Life, Band cadas asal solo.
Setelah itu giliran cranial incisored, band asal kota gudeg membawakan nuansa baru bagi kuping para penonton. Bahkan mnurut saya band ini adalah band yang isinya orang pintar. Kenapa? Bayangkan saja dua genre musik yang sangat berlatar belakang 180 derajat, metal dan free jazz, mereka  bisa aransemen dan menyatukannya menjadi suatu komposisi musik metal yang unik. Penampilan mereka pun tidak luput dari tepuk tangan dari penonton yang kagum dengan penampilan khas mereka.
Jeruji mendapat giliran selanjutnya, Themfuck dan kawan-kawan berhasil menarik perhatin para penonton untuk masuk ke area Mosphit yang mulai penuh, dengan berberapa lagu andalan mereka, Jeruji berhasil mebuat penonton ber headbang ria, bahkan tidak sedikit dari mereka melakukan moshin, sebagai luapan emosi atas kepuasan melihat band kesayangan mereka tampil diatas panggung berskala internasional tersebut.
Sesaat Jeruji mnutup penampilan mereka, saat adzan maghrib, acara pun di hentikan sejenak, tak membutuhkan waktu lama, area panggung pun kembali sesak dengan penonton yang mulai merapat dan memenuhi area mosphit. Inilah band yang menjadi salah satu band yang ditunggu-tunggu, band legend asal bandung, band yang pernah menorehkan sejarah untuk dunia music underground, mereka adalah Beside. Ini merupakan penampilan kedua mereka setelah bebas dari cekaman perizinan. Beside pun menggebrak penampilan merekan dengan lagu Aku Adalah Tuhan, yang menjadi salah satu lagu andalan mereka. Beside pun akhirnya menguasai panggung dan suasana area mosphit. Hingga para penonton membuat wall of dead untuk mengimbangin lagu-lagu yang besaide bawakan malam itu.
Malam semakin larut, semangat pantang surut. Penampilan selanjutnya di Bandung Berisik V 2011 adalah Rosemary, band beraliran Skate Punk ini tetap tampil memukau di hadapan para fans mereka yang berjajar di depan panggung, bahkan beberapa dari mereka ada yang membawa sebuah poster yang tentunya mendukun band kebenggaan mereka. Ada sebuah sentilan lucu dari sang vokalis ketika dirinya menyindir sebuah program musik dari salah satu stasiun televise swasta, “doakan kami, agar kami dapat masuk dashyat..” ujar Indra.
Giliran Komunal yang mendapatkan giliran untuk menggetarkan panggung dan seisi lapangan Brigief. Komunalpun “menembakan” sejumlah “peluru” kepada penonton yang kian ramai, peluru itu adalah Pemuda belati, Manusia Baja, Gemuruh Musim Pertiwi dan Pasukan perang dari Rawa. Di sela performance mereka, Komunal pun memberitahukan bahwa mereka akan segera mengeluarkan album baru.
Komunal hadir membawakan sejumlah nomor di hadapan penonton yang kian ramai seperti Pemuda belati, Manusia Baja, Gemuruh Musim Pertiwi dan Pasukan perang dari Rawa. Selanjutnya adalah Disinfected, band death metal di bawah naungan Rottrevore Records yang terinspirasi oleh Suffocation,Cannibal Corpse,Deeds of Flesh, dan Slayer. Forgotten tampil dihadapan 40.000 pasang mata yang dibuat terpukau dengan lirik khas dari sang vokalis Addy Gembel seperti 3 angka 6, Laras percaya, Tuhan profane, Tuhan telah mati danPusara Beku.
Seringai membuka penampilan dengan lagu Berhenti di 15, seakan memanggil para Serigala Militia untuk memenuhi moshpit area. Setelah lagu Berhenti di 15 dilanjut dengan Akselarasi Maksimum, Mengadili Persepsi, Lagu Ini Tak Sependek Jalan Pikiranmu dll.
Semakin malam semangat penonton semakin menggelora di Bandung Berisik. Hal itu dibuktikan dengan antusiasme para pencinta death metal dengan penampilan Jasad, salah satu band yang ditunggu-tunggu oleh para headbangers. Meski tampil tanpa Papap sang drummer, Jasad tampil maksimum dengan lagu andalan seperti, Hutang Getih Dibayar Getih, Panceg Dina Galur dan Kujang Rompang.
Band legendaris asal Ujung Berung Rebel, Burgerkill menjadi penampil penutup malam itu. Band yang baru saja merilis album keempatnya ini membawakan lagu-lagu baru mereka. Hal ini menjadi bukti dari mereka yang berjanji akan tampil beda di acara itu. Dan pada akhirnya lagu Atur Aku menutup perhelatan akbar Bandung Berisik V dengan riuhan dari paraBurgerkill Hell Club yang bernyanyi bersama dengan Vicky, sang frontman Burgerkill. Diakhir lagu, Vicky melakukan stage diving ke area moshpit untuk menutup festival musik cadas terbesar se-Asia Tenggara.






Burgerkill Menebar Racun di Jakarta


Sial! Lagi-lagi gara-gara masalah kerjaan, saya kembali telat merapat ke venue. Band pembuka tidak satu pun sempat saya saksikan. Soalnya baru merapat sekitar 7 malam, dimana Burgerkill sudah masuk di lagu pertama. Tanpa berlama-lama, langsung saja merapat di bibir panggung untuk merasakan kenikmatan di baptis oleh racun terbarunya! \m/


Disaat gerimis masih menetes, malam kemarin Bulungan Outdoor kembali menjadi saksi penting acara musik besar di Jakarta. Pada hari Sabtu 16 Juli kemarin, Burgerkill mengadakan konser untuk launching album terbarunya, Venomous. Dibuka dengan tiga band pendukung yaitu : Nemesis, Paper Gangster, dan Dead Vertical. Secara sudah mempunyai nama besar, sudah dapat diperkirakan malam itu Bulungan penuh sesak oleh para 'begundal' yang siap disembur racun mematikannya.

Seluruh lagu dari album Venomous dibawakan, tidak terkecuali beberapa lagu dari album sebelumnya 'Beyond Coma And Despair'. Dan juga penampilan dari Arian13 'Seringai' yang tampil membawakan lagu Atur Aku, yang sontak menaikan tensi massa yang berada di moshpit. Dari headbanging, crowd surfing, hingga circle pit pun tercipta. Bulungan benar-benar memanas malam itu. Laporan dari mospit terdepan, sangat brutal dan mencekam!

Pertunjukan yang sangat memukau, sound sangat-sangat megah! Mungkin salah satu sound terbaik yang saya dengar di Bulungan Outdoor. Secara akustik Bulungan Outdoor sangat sulit ditaklukkan, tetapi Burgerkill berhasil menjamu kuping dengan distorsi secara sempurna. Belum lagi set panggung yang megah, tata cahaya panggung yang memanjakan mata. Tapi tidak adanya lampu sorot dari depan langsung, sesekali Burgerkill hanya terlihat siluetnya saja. Hal itu ditutup dengan pertunjukan yang sangat maksimal. Cukup menggila malam itu! Salut buat Burgerkill, album Venomous menjadi bukti masih tertancapnya eksistensi mereka di belantara di dunia musik cadas Indonesia



Silahkan nikmati kebrutalannya dari foto-foto dibawah ini! \m/
















Kembalinya Jakarta Death Fest 2011


Berkesempatan hadir di sebuah salah satu acara musik bawah tanah terbesar di Indonesia. Jakarta Death Fest, sebuah ritual tahunan para penggemar musik paling ekstrim di muka bumi. Berikut liputannya seadanya dibawah, mohon maaf apabila masih ada kekurangan dan segala macam pembahasan dan dokumentasi yang sedikit kurang berkenan.


Kalo tidak salah ini mungkin tahun ke-enam penyelengaraan Jakarta Death Fest, semenjak tahun 2006 lalu pernah dilangsungkan bertajuk Jakarta Death Fest Japanese Assault. Duel epic antara band death metal Jepang dan Indonesia yang dilangsungkan di Vicky Sianipar Center, Manggarai. Namun tidak terasa, tanpa pernah absen hadir di Jakarta Death Fest setiap tahunnya. Kali ini pun saya menyempatkan hadir, walaupun sedikit memaksa datang diantara dominasi deadline pekerjaan kantor yang rapat.

Tepat pukul 1 siang, akhirnya menginjakkan area acara, tepatnya di Bulungan Outdoor pada tanggal 20 maret 2011 kemarin. Cukup mengejutkan, massa sudah sangat padat mengantri panjang di gerbang depan. Karena biasanya massa baru ramai menjelang sore hari. Antrian pun tumpah ruah di sekitar pelataran kompleks bulungan, hingga membuat macet lalu lintas di depannya.

Sempat diguyur hujan besar dua kali walaupun sebentar, tidak menyurutkan massa untuk tetap headbang dan moshing dibawah guyuran hujan. Salut! Makin sore makin padat, diantara distorsi yang terus menggempur para pengunjung pun makin merapat di area dalam, kali ini benar-benar penuh dan sesak. Kabarnya 3500 tiket sold out, area dinyatakan over load beberapa kali sehingga gerbang memakai sistim buka tutup untuk menghindari kelebihan kapasitas di dalam. Massa yang datang juga tidak dari Jakarta dan sekitarnya saja, tapi para pendatang dari Bandung, Kediri dan beberapa kota di Jawa, kabarnya dari Lampung dan Kalimantan juga ikut meramaikan.

Terhitung 15 band yang tampil beringas hari itu, Jasad, Dead Squad, Pernicious Hate, Siksakubur, Prosatanica, Asphyxiate, Demented Heart, Revenge, Ababil, Carnivored, Sickmath, dan beberapa lainnya. Tetapi cukup disayangkan Funeral Inception berhalangan mengisi acara. Seluruh band tampil maksimal menyayat telinga, menggempur dengan distorsi ribuan watt, ketukan drum menggerinda sangat intens, scream, growl, dan guttural yang menyeruak, makin membuat massa yang hadir larut dalam headbangmoshing, sesekali circle pit dan crowd surfing ditengah kepadatan manusia.



Tanpa berbicara panjang lebar lagi, berikut beberapa dokumentasi foto yang sempat terekam pada hari itu :












Salut buat BMQ sebagai event organizernya, yang dikepalai Bento Prosatanica. Semoga di tahun-tahun depan dapat selalu menggelar acara tahunan ini. Saya pribadi berharap mungkin dapat dibuat di tempat yang lebih besar lagi. Dan tidak menutup kemungkinan dapat menghadirkan band luar juga. Berikut liputan diatas, semoga komunitas bawah tanah di Indonesia makin berkembang pesat kedepannya! Salam metal selalu, mantab jaya! \m/


Dibawah ini tambahan bonus video Jasad dan Asphyxiate :